Kalo nyawa baca ini tulisan pasti nyawa bingung dah, ko’ ada kata Transidental Idealism, istilah ahli mana tuh idiom, kaya’nya baru denger… actualy itu bukan istilah dari ahli manapun juga, itu cuman istilah yang unda pake tuk ungkapin kekesalan, kegeraman dan kemuaran terhadap posher2 (anak2 plagiat) yang kaga’ baisi idealism sama sekali dalam hidup kaya’ lalat2 kebanyakan yang pindah2 tempat hinggap, kadang di sarapan pagi kita, kadang di tempat sampah, kadang di tai kebo, dan kadang di tai nyawa sendiri…
Mungkin ada yang manggarunum, ko’ pake istilah Transidental Idealism, bukannya Split Personality. Skarang unda tanya nyawa, Split Personality nintu napang garang wal, maka nyawa wani banar mambahas unda?(sarik unda nach…nyawa pang!!!), unda pake Transidental Idealism coz unda handak, kalo nyawa protes ya buat aja istilah sendiri (gitu aja ko’ Riput…)
Idealism a/ faham, dogma, ajaran yang dijadiin landasan oleh seseorang untuk berfikir, berbuat dan bertindak sesuatu yang biasanya identik dengan seorang tokoh/oknum/organisasi/kelompok tertentu yang bertujuan bebas dan umum. So, apapun yang dijadiin landasan dan pola berfikir serta bertindak itu a/ hak manusia secara umum, but the only one landasan berfikir yang benar dan sehat hanyalah dogma yang bersumber dari The Real Big Bos Yang Maha Tahu dan Maha Jenius, The World Creator dan pasti nyawa sudah memakluminya (kecuali klo nyawa a/ atheis).
Back to focus, btw idealism tak harus selalu “dilahirkan” oleh anak2 berdarah ungu (red:bangsawan) dan para jenius saja, idealism juga tak harus berarti komunitas, bahkan idealism almost dilahirkan dari manusia-manusia yang berasal dari kalangan Unhave (artiin aja sorangan) yang tak mempunyai harta apapun selain kekuatan mental dan keyakinan diri yang tinggi. Kalangan ini ditempa oleh hidup dan keadaan yang menyakitkan dan mampu bangkit dari keterpurukan, sehingga tampil menjadi manusia-manusia unggul yang dicatat dalam sejarah sebagai “orang-orang yang berpengaruh dalam perjalanan dunia”. Orang-orang seperti ini sukses menjadikan kesedihan dan kegagalan sebagai “examination” untuk perjuangan lain yang lebih berat.
“Kesuksesan”, kekuatan mental dan fikiran mereka dalam “memperjuangkan” apa yang mereka “percayai dan inginkan” ini kemudian “mempengaruhi” alam atas sadar dan bawah sadar orang2 lain yang mengagumi dan mempunyai kesamaan takdir (red;situasi dan keadaan) dengan orang2 idealis dan ideologis untuk “mengagumi & mengaplikasikan” pemikiran dan tindakan mereka.
“Perjuangan”, menyebabkan orang2 seperti Muhammad ibn Abdi(A)llaah, Che Guevara, Karl Mark, Mahatma Gandhi, Plato, Bung Karno, dan orang2 berpengaruh lain dikagumi generasi2 sesudahnya. Walaupun orang2 hanya melihat 0,1% dari kesuksesan mereka, bukan 99.9% dari kegagalan mereka.
Masalahnya, banyak orang2 yang mengaku2 mengagumi tokoh2 tersebut namun nothing saat ditanya siapa Guevara??? kenapa dipanggil Che??? apa landasan berfikir Karl Mark??? Ahimsa-nya Mahatma??? Marhaen-nya Bung Karno??? Apa-nya apa??? Anu-nya si Anu??? Dan lain2nya lain2??? Mereka2 unda sambati POSHER BIN PLAGIAT BIN UUMPATAN BIN W*RIK (hin tia, tahu muha…)
Plagiat2 hanya mengikuti “mode” sebuah ideologi/idealism, saat Guevara lagi booming2nya, mereka “menjelma” menjadi Che2 masa kini, saat idealism Punk lagi “moshing2nya” mereka berubah menjadi sok anti kemapanan, saat Gie lagi rame2nya, mereka menjelma menjadi aktivis2 idealism yang sok ke-Mapala2an, dan saat saat lagi saat2nya, mereka juga berubah menjadi saat/gubang/stinky.
Plagiat2 b*d*b ini sok idealism padahal nothing-notheng-nothang-nothong-notmusic-notbalok-notnot-notapalagi…poko’ne seperti itulah, titik…
Jadi, tolong bagi plagiat2 yang kriterianya tersebut diatas, agar segera baca banyak2 tentang tokoh2 idealis/ideologis yang kalian kagumi, sehingga idealism/ideologhy yang buhan nyawa “kampanyekan” bukan hanya sebuah simbol mode. Yang unda ketahui, jalani, dan alami, unda mendapatkan suatu wangsit bahwa idealisme a/ saat kita ditertawakan oleh orang lain. So, bagi orang2 idealis/ideologis siap2lah ditertawakan oleh orang lain…
Semakin banyak yang kalian baca tentang tokoh2 tersebut secara objektif bukan subjektif, unda yakin seyakin-yakinnya (mudah2an hati kita dibukakan pintu Hidayah dari Tuhan Yang Maha Tunggal Tanpa Bilangan) bahwa tokoh yang memiliki idealisme/ideologi hanyalah Kekasih Tuan unda Yang Mulia Muhammad ibn Abdi(A)llaah dan orang2 yang mengikuti dan berpegang teguh pada Sunnah dan Ajaran Beliau hingga akhir zaman, percayalah, percayalah… believe that.[ ]
Mungkin ada yang manggarunum, ko’ pake istilah Transidental Idealism, bukannya Split Personality. Skarang unda tanya nyawa, Split Personality nintu napang garang wal, maka nyawa wani banar mambahas unda?(sarik unda nach…nyawa pang!!!), unda pake Transidental Idealism coz unda handak, kalo nyawa protes ya buat aja istilah sendiri (gitu aja ko’ Riput…)
Idealism a/ faham, dogma, ajaran yang dijadiin landasan oleh seseorang untuk berfikir, berbuat dan bertindak sesuatu yang biasanya identik dengan seorang tokoh/oknum/organisasi/kelompok tertentu yang bertujuan bebas dan umum. So, apapun yang dijadiin landasan dan pola berfikir serta bertindak itu a/ hak manusia secara umum, but the only one landasan berfikir yang benar dan sehat hanyalah dogma yang bersumber dari The Real Big Bos Yang Maha Tahu dan Maha Jenius, The World Creator dan pasti nyawa sudah memakluminya (kecuali klo nyawa a/ atheis).
Back to focus, btw idealism tak harus selalu “dilahirkan” oleh anak2 berdarah ungu (red:bangsawan) dan para jenius saja, idealism juga tak harus berarti komunitas, bahkan idealism almost dilahirkan dari manusia-manusia yang berasal dari kalangan Unhave (artiin aja sorangan) yang tak mempunyai harta apapun selain kekuatan mental dan keyakinan diri yang tinggi. Kalangan ini ditempa oleh hidup dan keadaan yang menyakitkan dan mampu bangkit dari keterpurukan, sehingga tampil menjadi manusia-manusia unggul yang dicatat dalam sejarah sebagai “orang-orang yang berpengaruh dalam perjalanan dunia”. Orang-orang seperti ini sukses menjadikan kesedihan dan kegagalan sebagai “examination” untuk perjuangan lain yang lebih berat.
“Kesuksesan”, kekuatan mental dan fikiran mereka dalam “memperjuangkan” apa yang mereka “percayai dan inginkan” ini kemudian “mempengaruhi” alam atas sadar dan bawah sadar orang2 lain yang mengagumi dan mempunyai kesamaan takdir (red;situasi dan keadaan) dengan orang2 idealis dan ideologis untuk “mengagumi & mengaplikasikan” pemikiran dan tindakan mereka.
“Perjuangan”, menyebabkan orang2 seperti Muhammad ibn Abdi(A)llaah, Che Guevara, Karl Mark, Mahatma Gandhi, Plato, Bung Karno, dan orang2 berpengaruh lain dikagumi generasi2 sesudahnya. Walaupun orang2 hanya melihat 0,1% dari kesuksesan mereka, bukan 99.9% dari kegagalan mereka.
Masalahnya, banyak orang2 yang mengaku2 mengagumi tokoh2 tersebut namun nothing saat ditanya siapa Guevara??? kenapa dipanggil Che??? apa landasan berfikir Karl Mark??? Ahimsa-nya Mahatma??? Marhaen-nya Bung Karno??? Apa-nya apa??? Anu-nya si Anu??? Dan lain2nya lain2??? Mereka2 unda sambati POSHER BIN PLAGIAT BIN UUMPATAN BIN W*RIK (hin tia, tahu muha…)
Plagiat2 hanya mengikuti “mode” sebuah ideologi/idealism, saat Guevara lagi booming2nya, mereka “menjelma” menjadi Che2 masa kini, saat idealism Punk lagi “moshing2nya” mereka berubah menjadi sok anti kemapanan, saat Gie lagi rame2nya, mereka menjelma menjadi aktivis2 idealism yang sok ke-Mapala2an, dan saat saat lagi saat2nya, mereka juga berubah menjadi saat/gubang/stinky.
Plagiat2 b*d*b ini sok idealism padahal nothing-notheng-nothang-nothong-notmusic-notbalok-notnot-notapalagi…poko’ne seperti itulah, titik…
Jadi, tolong bagi plagiat2 yang kriterianya tersebut diatas, agar segera baca banyak2 tentang tokoh2 idealis/ideologis yang kalian kagumi, sehingga idealism/ideologhy yang buhan nyawa “kampanyekan” bukan hanya sebuah simbol mode. Yang unda ketahui, jalani, dan alami, unda mendapatkan suatu wangsit bahwa idealisme a/ saat kita ditertawakan oleh orang lain. So, bagi orang2 idealis/ideologis siap2lah ditertawakan oleh orang lain…
Semakin banyak yang kalian baca tentang tokoh2 tersebut secara objektif bukan subjektif, unda yakin seyakin-yakinnya (mudah2an hati kita dibukakan pintu Hidayah dari Tuhan Yang Maha Tunggal Tanpa Bilangan) bahwa tokoh yang memiliki idealisme/ideologi hanyalah Kekasih Tuan unda Yang Mulia Muhammad ibn Abdi(A)llaah dan orang2 yang mengikuti dan berpegang teguh pada Sunnah dan Ajaran Beliau hingga akhir zaman, percayalah, percayalah… believe that.[ ]
No comments:
Post a Comment